Selasa, 03 April 2012

ILO: Masih Ada PRT Berusia di Bawah 15 Tahun Bukti Kemiskinan

Diperkirakan sekitar 688.000 anak yang berusia 18 tahun menjadi pekerja rumah tangga wanita di Indonesia dan 25 persen di antaranya berusia di bawah 15 tahun.

Hal tersebut dikatakan Koordinator Program International Labour Organization (ILO) Untuk pekerja Migran, Muhammad Nour dalam diskusi interaktif dengan tema "Problematika dan Solusi tentang Pekerja Rumah Tangga dan Pekerja Rumah Tangga Anak di Sumatera Utara" yang digelar di Medan, Rabu.

Dia mengatakan, masih adanya anak berusia di bawah 15 tahun menjadi pekerja di rumah tangga, membuktikan masih banyaknya terdapat kemiskinan di negeri ini.

"Angka kemiskinan masih banyak terdapat di Indonesia, hal ini perlu mendapat perhatian serius bagi Pemerintah untuk menanggulanginya," kata Nour.

Menurut dia, wanita berusia di bawah 15 tahun itu masih tergolong kecil dan tidak pantas bekerja sebagai pembantu rumah tangga.

Seharusnya, seorang wanita dalam usia yang masih tergolong muda itu adalah masa-masa mereka perlu mendapat pembinaan dan kasih sayang dari kedua orang tuanya serta menimba ilmu di sekolah.

Namun, kenyataannya wanita kecil itu, justru bekerja di rumah orang lain menjadi pembantu rumah tangga. "Kapan lagi waktunya wanita muda itu mengecap pendidikan seperti yang dirasakan teman-teman seusianya. Kehidupan seperti ini benar-benar menyedihkan dan memprihatinkan di era globalisasi ini," katanya.

Selanjutnya, dia menjelaskan, meskipun wanita yang jadi pembantu rumah tangga itu diberikan kesempatan untuk bersekolah. Namun kegiatan sekolah yang dilakukannya tidak tenang dan konsentrasi antara menimba ilmu dan bekerja.

"Cara belajar di sekolah juga tidak bisa fokus dan masih terbayang pekerjaan yang akan mereka lakukan di rumah majikan. Inilah kendala yang dihadapi pekerja rumah tangga anak yang sambil bersekolah," ujarnya.

Namun begitulah kenyataaan yang sering mereka hadapi karena wanita kecil itu terpaksa menjadi pembantu rumah tangga akibat kemiskinan.

"Permasalahan kemiskinan dan pekerja rumah tangga anak yang seperti ini, saya rasa bukan hanya terjadi di Sumatera Utara, melainkan juga daerah-daerah lainnya di Indonesia," kata Nour.

Tanjung Balai

Sementara itu, pengamat pekerja Migran di Sumatera Utara Edi Sunarwan mengatakan, pekerja rumah tangga anak yang masih berusia kecil di bawah 15 tahun masih terdapat di Kota Tanjung Balai,Sumatera Utara.

Fenomena kehidupan yang memprihatinkan seperti ini, menurut dia, tidak asing lagi dialami sejumlah wanita kecil di kota "kerang" itu.

Hal ini sudah berlangsung cukup lama, bahkan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sumatera Utara sudah sering mengadakan penelitian di Tanjung Balai mengenai kehidupan pekerja rumah tangga anak.

Dia mengatakan, dalam survei yang dilakukan perguruan tinggi negeri tertua di Sumatera itu, membuktikan bahwa Kota Tanjung Balai banyak terdapat pekerja rumah tangga yang masih anak-anak dan tergolong dibawah umur.

"Hal-hal yang seperti ini perlu mendapat kajian yang serius dari Pemerintah Kota Tanjung Balai karena masih banyak anak-anak yang jadi pekerja rumah tangga," kata Sunarwan.

Menurut hasil studi yang diperoleh ILO pada 2004 disebutkan, diperkirakan terdapat 2.593.399 pekerja rumah tangga di Indonesia dan sekitar 1,4 milion juta di antaranya adalah pekerja rumah tangga yang bekerja di Pulau Jawa.

Mayoritas pekerja rumah tangga adalah perempuan dengan tingkat pendidikan yang rendah.Mereka umumnya datang dari keluarga miskin di masyarakat pedesaan.

Selain pekerja rumah tangga dewasa, salah satu bentuk umum dari pekerja anak yang ditemukan di Indonesia adalah pekerja rumah tangga anak.

sumber:
http://www.indonesiango.org/en/ngo-activities/poverty/2946-ilo-masih-ada-prt-berusia-di-bawah-15-tahun-bukti-kemiskinan

Tidak ada komentar: