Minggu, 26 Juni 2011

Buruh Demo untuk Perlindungan TKI

26 Juni 2011


YOGYAKARTA - Solidaritas Rakyat untuk Buruh, Jumat (24/6), menggelar demonstrasi. Mereka menuding pemerintah gagal melindungi warganya yang berada di luar negeri.

Hal itu berkait dengan kecaman terhadap ketidaktegasan pemerintah atas kasus hukuman pancung yang dialami Ruyati di Arab Saudi, baru-baru ini.

Demonstran melintasi Jalan Malioboro, berhenti sejenak di DPRD, kemudian menuju kompleks kantor gubernur. Sepanjang jalan mereka meneriakkan yel-yel kritik terhadap pemerintah. Begitu pula sejumlah spanduk dan poster dibentangkan. ’’Hukuman pancung yang menimpa Ruyati menjadi bukti kegagalan pemerintahan SBY-Boediono. Mereka tak mampu melindungi warga negaranya yang susah payah mencari nafkah di negeri orang,’’ tandas koordinator aksi, Ulfa Mariya.

Menurut dia, masih banyak kasus-kasus buruh migran yang tidak tertangani. ’’Pemerintah terus-menerus mengekspor TKI, tapi tidak dibarengi dengan perlindungan. Kebijakan neokapitalisme dan neoliberalisme telah membawa pemerintah mengorbankan rakyatnya,’’ tegasnya.

Sapi Perah

Di sela-sela aksi di depan Gedung Agung, demonstran menampilkan teatrikal yang menggambarkan kekejaman neokapitalisme. Buruh hanya menjadi sapi perah yang tak pernah terurus kesejahteraannya. Digambarkan pula hukuman pancung bagi buruh Indonesia yang berada di Arab Saudi.

Pada akhir aksi, Ulfa meminta pemerintah menghentikan ekspor PRT ke seluruh dunia, sedangkan TKI lain perlu perlindungan negara. Bagi pejabat yang tak mampu melindungi warga negaranya, demonstran mendesak untuk segera mundur. (D19-69)

Tidak ada komentar: